Batang - Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Batang, Harto Setiyono, menegaskan bahwa arah politik warganya dari pusat hingga akar rumput telah jelas dalam menyikapi Pemilu 2024.
Dalam menghadapi Pemilu, Muhammadiyah sebagai organisasi non-partisan memiliki pedoman yang dipahami oleh seluruh warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Harto Setiyono menyatakan, bahwa meskipun beberapa Calon legislatif (Caleg) dari berbagai partai telah meminta doa dan restu dari PD Muhammadiyah Kabupaten Batang, pihaknya tetap menjaga sikap netral.
“Bahwa Muhammadiyah tidak akan mendukung atau terlibat dalam kampanye politik. Tidak hanya itu, fasilitas badan usaha milik Muhammadiyah juga bersih dari kampanye Caleg maupun Calon presiden (capres). Kita tetap menjaga kedekatan yang sama terhadap semua, tidak memberikan dukungan kepada siapapun, kita tetap netral, ” katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (9/1/2024).
Setiyono juga menegaskan, bahwa Muhammadiyah tetap terbuka terhadap silaturahmi dari berbagai partai politik seperti Golkar, Gerindra, PKS, PDIP, NasDem, PAN, dan Partai Umat.
Baca juga:
Tarawih Keliling Di Desa Gondang Blado
|
“Siapa saja yang datang, ya minta doa, ya kita doakan. Meskipun begitu, bahwa Muhammadiyah tidak akan mengarahkan warganya dalam pemilihan politik, ” tegasnya.
Dijelaskannya, bahwa jumlah warga Muhammadiyah di Kabupaten Batang mencapai sekitar 5.000 orang yang aktif. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 orang di antaranya tertarik untuk mencalonkan diri sebagai legislatif. Mereka sementara dinonaktifkan dari kepengurusan Muhammadiyah.
Dalam konteks ini, Setiyono memberikan pesan kepada Caleg dari Muhammadiyah yang mungkin terpilih, serta bagaimana cara menjalani kampanye.
“Jika ada warga Muhammadiyah yang terpilih sebagai anggota legislatif, ia akan otomatis melepaskan diri dari kepengurusan sementara, ” ungkapnya.
Muhammadiyah akan membebaskan warganya untuk memilih arah politiknya sendiri, karena mereka sudah paham, cerdas, dan tidak salah sasaran dalam memilih wakil rakyatnya.
“Kalau Muhammadiyah ada yang nyaleg, warganya secara otomatis nanti lepas dari kepengurusan sementara. Muhammadiyah membebaskan warganya mau ke mana, silakan yang penting cerdas jangan sampai salah sasaran, ” terangnya.
Setiyono menekankan pentingnya pendidikan politik, sehingga setiap warga Muhammadiyah dapat memilah dan memilih dengan bijaksana mana yang perlu didukung.
“Jangan sampai Muhammadiyah yang terlantar. Kalau memang caleg dari warga Muhammadiyah di PDIP jadi DPRD, bisa juga nanti PD Muhammadiyah aspirasinya lewat PDIP. Warga Muhammadiyah saya yakin bisa memilah dan memilih mana yang kira-kira perlu didukung, ” tandasnya.
Paman adam